Kapankah Malam Lailatul Qodar?


Penjelasana Kapankah Malam Lailatul Qodar.


ANDA (the sign of) LAILATUL QADAR ..... (APA pentingnya??)
*) Lailatul Qadar terjadi di bulan Ramadhan, .....
**) malam tentram dan tenang, tidak terlalu panas dan tidak pula terlalu dingin
***) keesokan harinya matahari terbit namun sinarnya tidak panas membakar.(sinar lemah berwarna merah/ temaram)”
****) mengapa penting (diampuni dosanya yang telah LALU)
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Barangsiapa qiyamullail pada lailatul qadar karena iman dan mengharapkan perhitungan (pahala), diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. (HR. Bukhari dan Muslim)
*****) ada PERINTAH mencari:
تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
Carilah lailatul qadar pada malam-malam ganjil dari sepuluh hari terakhir Ramadhan (HR. Bukhari
<<<< 97:3. Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.
97:4. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.
97:5. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.>>>
*matahari TEMARAM (bersinar tidak kuat/redup)
Dalam hadits Ubay bin Ka’ab RA, beliau berkata bahwa: Rasulullah SAW mengabarkan kepada kami: “Keesokan hari malam Lailatul Qadar, matahari terbit hingga tinggi tanpa sinar bak nampan” (HR. Muslim)
“Tandanya adalah matahari terbit pada keesokan harinya putih cemerlang, sinarnya tidak panas seperti mangkuk.” (HR. Ahmad)
* malam tenang, tidak terlalu dingin/panas
Ibnu Abbas RA berkata: Rasulullah SAW bersabda:
“Lailatul Qadar adalah malam tentram dan tenang, tidak terlalu panas dan tidak pula terlalu dingin, esok paginya sang surya terbit dengan sinar lemah berwarna merah” (Hadist Hasan)
Dari Zirr bin Hubaisy berkata: “Aku berkata kepada Ubay bin Ka’ab RA, ‘Sesungguhnya saudara Anda, Ibnu Mas’ud menyatakan bahwa barangsiapa melakukan shalat malam sepanjang tahun niscaya ia akan mendapatkan Lailatul Qadar’. Maka Ubay bin Ka’ab berkomentar: “Dia ingin agar masyarakat tidak mengandalkan (pencarian Lailatul Qadar pada satu malam tertentu saja). Dia sendiri sebenarnya mengetahui bahwa Lailatul Qadar terjadi di bulan Ramadhan, yaitu pada sepuluh malam terakhir, lebih tepatnya pada malam kedua puluh tujuh.” Ubay bin Ka’ab lalu bersumpah bahwa Lailatul Qadar pasti terjadi pada malam kedua puluh tujuh. Aku (Zirr bin Hubaisy bertanya) kepadanya, “Wahai Abu Mundzir, atas dasar apa Anda berkata begitu?” Ubay bin Ka’ab menjawab, “Dengan pertanda yang telah Rasulullah SAW beritahukan kepada kami, yaitu pada keesokan harinya matahari terbit namun sinarnya tidak panas membakar.” (Diriwayatkan oleh Muslim, Tirmidzi, Abu Daud dan Ahmad).

TANDA-TANDA ALAM (DI BUMI)..... MALAM LAILATUL QADAR
.... terbit/kondisi SUN/matahari pada pagi Hari (terbit fajar.) .... efek turunnya Malaikat (mengatur segala urusan... (urusan= perkara/peristiwa )

dasarnya:
<<<< 97:3. Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.
97:4. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.
97:5. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.>>>

*matahari TEMARAM (bersinar tidak kuat/redup)

Dalam hadits Ubay bin Ka’ab RA, beliau berkata bahwa: Rasulullah SAW mengabarkan kepada kami: “Keesokan hari malam Lailatul Qadar, matahari terbit hingga tinggi tanpa sinar bak nampan” (HR. Muslim)
“Tandanya adalah matahari terbit pada keesokan harinya putih cemerlang, sinarnya tidak panas seperti mangkuk.” (HR. Ahmad)

* malam tenang, tidak terlalu dingin/panas
Ibnu Abbas RA berkata: Rasulullah SAW bersabda:
“Lailatul Qadar adalah malam tentram dan tenang, tidak terlalu panas dan tidak pula terlalu dingin, esok paginya sang surya terbit dengan sinar lemah berwarna merah” (Hadist Hasan)

Dari Zirr bin Hubaisy berkata: “Aku berkata kepada Ubay bin Ka’ab RA, ‘Sesungguhnya saudara Anda, Ibnu Mas’ud menyatakan bahwa barangsiapa melakukan shalat malam sepanjang tahun niscaya ia akan mendapatkan Lailatul Qadar’. Maka Ubay bin Ka’ab berkomentar: “Dia ingin agar masyarakat tidak mengandalkan (pencarian Lailatul Qadar pada satu malam tertentu saja). Dia sendiri sebenarnya mengetahui bahwa Lailatul Qadar terjadi di bulan Ramadhan, yaitu pada sepuluh malam terakhir, lebih tepatnya pada malam kedua puluh tujuh.” Ubay bin Ka’ab lalu bersumpah bahwa Lailatul Qadar pasti terjadi pada malam kedua puluh tujuh. Aku (Zirr bin Hubaisy bertanya) kepadanya, “Wahai Abu Mundzir, atas dasar apa Anda berkata begitu?” Ubay bin Ka’ab menjawab, “Dengan pertanda yang telah Rasulullah SAW beritahukan kepada kami, yaitu pada keesokan harinya matahari terbit namun sinarnya tidak panas membakar.” (Diriwayatkan oleh Muslim, Tirmidzi, Abu Daud dan Ahmad)

disuruh MENCARI : Lailatul Qadar di bulan Ramdhan ????? dasarnya ini : .... KENAPA HADITSNYA BANYAK SEKALI??????????

berdasarkan hadits 'Asiyah Radhiyallahu 'Anha, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:

تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ

"Carilah Lailatul Qadar pada sepuluh hari terakhir dari Ramadhan." (Muttafaq 'alaih)

Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam,

تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي الْوِتْرِ مِنْ الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ

"Carilah Lailatul Qadar pada malam ganjil di sepuluh hari terakhir dari Ramadhan." (HR. Al-Bukhari)

hadits Abu Sa'id Radhiyallahu 'Anhu, Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam berkhutbah kepada mereka seraya mengatakan:

إِنِّي أُرِيتُ لَيْلَةَ الْقَدْرِ وَإِنِّي نَسِيتُهَا أَوْ أُنْسِيتُهَا فَالْتَمِسُوهَا فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ كُلِّ وِتْرٍ وَإِنِّي أُرِيتُ أَنِّي أَسْجُدُ فِي مَاءٍ وَطِينٍ

"Sungguh aku telah diperlihatkan Lailatul Qadar, kemudian terlupakan olehku. Oleh sebab itu, carilah Lailatul Qadar pada sepuluh hari terakhir pada setiap malam ganjilnya. Pada saat itu aku merasa bersujud di air dan lumpur."

Kesungguhan dalam mencari Lailatul Qadar ini telah dimulai sendiri oleh Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam yang mengabarkan hadits di atas. Diriwayatkan dari Aisyah Radhiyallahu 'Anha yang berkata, "Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersungguh-sungguh (pad sepuluh hari terakhir) yang tidak biasa beliau lakukan pada malam-malam sebelumnya." (HR. Muslim)

hadits 'Aisyah Radhiyallahu 'anha, beliau berkata bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam beri'tikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan dan beliau bersabda:

Carilah malam Lailatul Qadar di (malam ganjil) pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan. [3]

Jika seseorang merasa lemah atau tidak mampu, janganlah sampai terluput dari tujuh hari terakhir, karena riwayat dari Ibnu Umar, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

Carilah di sepuluh hari terakhir, jika tidak mampu maka janganlah sampai terluput tujuh hari sisanya. [4]

Aku melihat mimpi kalian telah terjadi, barangsiapa yang mencarinya carilah pada tujuh nari terakhir. [5]

[3]. Hadits Riwayat Bukhari 4/225 dan Muslim 1169
[4]. Hadits Riwayat Bukhari 4/221 dan Muslim 1165
[5]. Lihat Maraji' tadi

Sholat Malam (qiyamul lail) .... faedahnya (ilmu kedokteran)




<<< Tidur selama 8 jam sehari memiliki resiko kematian lebih cepat dibandingkan selama 6-7 jam sehari >>>>

<<< Nabi Muhammad tidur sekitar jam 9 malam dan bangun sekitar jam 2 pagi (kurang lebih 5 jam tidur) untuk mendirikan sholat tahajjud hingga waktu sholat subuh. Kemudian beliau beristirahat sejenak hingga waktu terbitnya matahari.>>>>>

Dr. Moh. Sholeh dalam bukunya berjudul Tahajud, Manfaat Praktis Ditinjau dari Ilmu Kedokteran yang diterbitkan oleh Pustaka Pelajar – Jogjakarta terbitan April 2001 membedah mengenai manfaat sholat tahajjud serta tips tidur sehat.

Secara formal Dr. Moh. Sholeh menempuh pendidikan sarjananya di Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Tribakti Kediri dan Universitas Muhammadiyah Malang. Kemudian dilanjutkan dengan tingkat magisternya di Fakultas Psikologi IKIP Malang dan menyelesaikan program doktoralnya di Fakultas Kedokteran Jurusan Psikoneuromunologi Universitas Airlangga Surabaya.

Dari penelitiannya yang dilakukan kepada 19 santri yang sudah terpilih di Pesantren Hidayatullah Surabaya, Dr. Moh. Sholeh memperoleh informasi bahwa salat tahajjud sangat efektif membangun sistem kekebalan (imunologi) dan keseimbangan (homoeostatis) tubuh.

Comments

Popular posts from this blog

Tutorial dasar CodeIgniter | Wisma Creatif

Gerakan Nasional #1000 Startup Digital Ignition

MAKRAB HARMONIKA Fakultas Teknik Universitas PGRI Yogyakarta (UPY)